Minggu, 18 Desember 2011

suku bunga dapat berubah?

Suku bunga kredit dapat berubah setiap saat selama jangka waktu kredit apabila bank menetapkan suku bunga mengambang (floating). Namun demikian, bank dapat menetapkan suku bunga yang bersifat tetap (fixed) selama jangka waktu kredit atau pada jangka waktu tertentu (jangka waktu yang diperjanjikan).
1. Suku Bunga Tetap (Fixed)
Pada suku bunga yang bersifat tetap, besarnya bunga yang harus dibayar Debitur selama jangka waktu yang diperjanjikan tidak akan berubah. Dengan demikian apabila pada saat perjanjian kredit telah ditetapkan suku bunga sebesar 12%, maka selama jangka waktu yang diperjanjikan suku bunga yang berlaku tetap 12%.
2. Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)
Pada suku bunga yang bersifat mengambang, besarnya bunga yang harus dibayar Debitur dapat berubah sesuai dengan tingkat suku bunga yangditetapkan oleh bank. Dengan demikian apabila suku bunga yang disepakatipada awal perjanjian adalah sebesar 12%, maka selama jangka waktu kredit suku bunga dapat turun menjadi 10% atau bahkan naik menjadi 15%.

Keuntungan dan Kerugian
Baik penetapan suku bunga secara tetap maupun secara mengambang dapat membawa keuntungan maupun kerugian bagi Debitur.
Keuntungan
• Suku bunga tetap:
o Kepastian besarnya bunga yang dibayar
o Tidak ada perubahan suku bunga walaupun suku bunga pasar mengalami kenaikan
• Suku bunga mengambang:
o Pada saat terjadi penurunan suku bunga pasar maka tingkat suku bunga kredit ikut turun

Keuntungan suku bunga tetap bagi Debitur adalah adanya kepastian besarnya suku bunga yang harus dibayar setiap periodenya. Selain itu, apabila suku bunga pasar mengalami kenaikan maka debitur diuntungkan karena adanya selisih suku bunga tersebut. Sementara itu keuntungan suku bunga floating bagi Debitur dapat terjadi apabila suku bunga pasar mengalami penurunan sehingga besarnya bunga yang harus dibayar Debitur pada periode tersebut pun menjadi lebih rendah daripada periode sebelumnya.

Kerugian
• Suku bunga tetap:
o Apabila suku bunga pasar berada dibawah suku bunga tetap maka
suku bunga kredit menjadi lebih mahal
• Suku bunga mengambang:
o Apabila suku bunga pasar mengalami kenaikan maka suku bunga kredit akan ikut naik

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan bunga kredit yang digunakan bank akan menentukan besar kecilnya angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar Debitur atas kredit yang diterima dari bank. Pemahaman mengenai berbagai perhitungan bunga akan membantu Debitur dalam membuat keputusan untuk mengambil kredit yang paling menguntungkan sesuai dengan kemampuan keuangannya.
Beberapa cara yang digunakan oleh bank dalam menghitung bunga antara lain:
1. Flat Rate
Perhitungan bunga didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga yang dibebankan dialokasikan secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit. Dengan cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap bulan sama besarnya.
2. Efektif (Sliding Rate)
Perhitungan bunga dilakukan setiap akhir periode pembayaran angsuran. Pada perhitungan ini, bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya (baki debet) sehingga bunga yang dibayar debitur setiap bulannya semakin menurun. Dengan demikian, jumlah angsuran yang dibayar debitur setiap bulannya akan semakin mengecil.

MENGENAL REKENING GIRO

Rekening Giro atau Current Account adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perseorangan maupun badan usaha dalam Rupiah maupun mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja selama jam kerja dengan menggunakan warkat Cek dan Bilyet Giro.

Dengan menjadi nasabah Giro, Anda memperoleh kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan,
seperti :
1. Melakukan pembayaran dengan menggunakan Cek (Cheque).
Cek adalah surat berharga atau alat transaksi pembayaran yang diterbitkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai. Cek dikeluarkan oleh bank apabila Anda mempunyai rekening Giro. Cek Atas Nama (Order Cheque)
Adalah Cek yang mencantumkan nama penerima dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada nama yang tertera pada Cek tersebut. Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang tertera pada Cek tersebut.

Cek Atas Unjuk (Bearer Cheque)
Adalah Cek yang tidak mencantumkan nama penerima dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada siapa saja yang membawa Cek tersebut. Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang tertera pada Cek tersebut.

Cek Silang (Cross Cheque)
Adalah Cek Atas Nama dan/atau Cek Atas Unjuk yang diberi tanda garis menyilang pada ujung kiri atas warkat atau dapat juga diberi tanda garis menyilang sepanjang cek dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas.
Cek silang tidak dapat diuangkan secara tunai, tetapi hanya dapat dimasukan ke dalam rekening penerima Cek.

2. Melakukan pembayaran dengan menggunakan Bilyet Giro.
Bilyet Giro (BG) merupakan cara pembayaran yang berbeda dengan Cek, dimana penerima dana tidak dapat melakukan pencairan secara tunai, tetapi harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan. Bilyet Giro akan berfungsi sama dengan Cek Silang.

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila
anda membuka rekening Giro?
1. Kembalikan segera lembar pertama bukti penerimaan Cek/Bilyet Giro, agar rekening Giro Anda dapat diaktifkan oleh bank.
2. Catat setiap pengeluaran Anda, baik tanggal, nomor, dan jumlah uang di lembar sebelah kiri buku  Cek/Bilyet Giro Anda yang akan berguna sebagai alat kontrol, agar pengeluaran dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia.
3. Berhati-hatilah dalam mengeluarkan Cek Atas Unjuk dan jangan sampai hilang, karena setiap Cek yang telah dibubuhi tanda tangan Anda serta materai yang cukup dapat segera dibayarkan oleh bank tanpa melakukan verifikasi kepada pembawa Cek
4. Jangan melakukan pembayaran dengan Cek/Bilyet Giro, apabila dana Anda tidak cukup, karena bank akan menolak pembayaran.
5. Pastikan Anda memiliki dana yang cukup, setiap kali Anda menerbitkan cek/bilyet Giro untuk menghindari dicantumkannya nama Anda dalam Daftar Hitam Nasional yang disebarkan oleh Bank Indonesia ke seluruh perbankan di wilayah Indonesia.
6. Segera lapor kepada bank Anda, jika Anda kehilangan 1 (satu) lembar cek/bilyet Giro atau
buku cek/bilyet, sehingga bank dapat memblokir rekening Anda. Lengkapi laporan Anda dengan surat  keterangan kehilangan dari pihak yang berwajib.
7. Cek/Bilyet Giro anda hanya berlaku 70 hari setelah tanggal penerbitan. Setelah melampaui waktu tersebut, warkat tersebut tidak dapat digunakan (kadaluarsa).
8. Untuk pembukaan rekening Giro dalam valuta asing sebaiknya Anda berkonsultasi dengan bank Anda.
9. Apabila rekening Giro Anda ditutup, segera serahkan sisa lembar warkat Cek/Bilyet Giro kepada bank Anda.

Minggu, 09 Oktober 2011

Regresi logistik


Model regresi merupakan komponen penting dalam beberapa analisis data dengan menggambarkan hubungan antara variabel respon dan satu atau beberapa variabel penjelas. Pada umumnya analisis regresi digunakan untuk menganalisis data dengan variabel respon berupa data kuantitatif. Akan tetapi sering juga ditemui kasus dengan variabel responnya bersifat kualitatif/kategori.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat digunakan model regresi logistik. Pendekatan model persamaan regresi logistik digunakan karena dapat menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan peluangnya yang bersifat tidak linear, ketidaknormalan sebaran dari variabel terikat, serta keragaman respon yang tidak konstan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linear biasa (Agresti, 1990). Menurut Hosmer (1989), metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau interval. Yang dimaksud dengan peubah kategorik yaitu peubah yang berupa data nominal dan ordinal.

Menurut Kleinbaum (1994) regresi logistik merupakan pendekatan model matematika yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara beberapa variabel prediktor X terhadap variabel respon yang bersifat dikotomus atau biner Y. Model regresi logistik diperlukan pada saat data respon bersifat kategorik (variabel indikator) karena akan ada beberapa permasalahan yang muncul yang tidak memungkinkan untuk tetap menggunakan regresi klasik (Kutner et al., 2004).

 Regresi logistik biner adalah salah satu metode statistika yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan sejumlah pengamatan dengan respon biner ke dalam beberapa kelompok berdasarkan satu atau lebih variabel prediktor. Melalui metode ini akan dihasilkan peluang dari masing-masing kategori respon yang akan dijadikan sebagai pedoman pengklasifikasian dan suatu pengamatan akan masuk kedalam respon kategori tertentu berdasarkan nilai peluang yang terbesar.
Pada Regresi logistik biner (dikotomus), variabel responnya mempunyai dua kategori. Fenomena dimana variabel responnya dua (bivariat) dan masing-masing berkategorikan biner, dapat dianalisis mengunakan regresi logistik biner bivariat, dengan asumsi antar peubah respon biner terdapat dependensi.
Menurut Kuncoro (2001, hal: 217) regresi logistik cukup baik dan sering digunakan. Hal ini karena regresi logistik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan regresi lainnya,  yaitu :
1.      Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap group.
2.      Variabel dalam regresi logistik dapat berupa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis.
3.      Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier dengan satu atau lebih variabel bebas.
Model umum regresi logistik adalah (Hair et al., 1995):
P =                                           1
            1+e  -  (b0 +b1 X1 +b2 X2 +b3 X 3 +b4 X4 +b5 X5 +b 6X 6 )

Kamis, 29 September 2011

ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran dalam statistik

Ukuran pemusatan berguna memberikan informasi mengenai pusat atau tengah nilai segugus data. Ada tiga macam ukuran pemusatan yang sering dipakai, yaitu:
  1. Modus: nilai pengamatan yang paling sering muncul,dan dapat digunakan untuk data nominal atau ordinal.
  2. Median: nilai pengamatan yang berada ditengah-tengah setelah data diurutkan. Jika banyaknya data genap, maka mediannya adalah rata-rata dari 2 nilai yang di tengah.
  3. Rata-rata:  nilai pengamatan dijumlahkan lalu dibagi  banyaknya data itu sendiri.
Sedangkan ukuran penyebaran memberikan informasi mengenai seberapa jauh beda suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya dari suatu titik pusat atau dengan kata lain memberikan informasi sebagaimana data menyebar. Ada 5 cara melihat penyebaran data yang akan kita bahas yaitu:
  1. Jangkauan (range): selisih (beda) antara data terbesar(maksimum) dengan data terkecil(minimum) nilainya.
  2. Varian dan Standard Deviasi: Varian dan standar deviasi adalah ukuran penyebaran data yang paling sering digunakan. Nilai varian dihitung berdasarkan kuadrat jarak antara nilai pengamatan dengan nilai rata-ratanya. Sedangkan nilai standar deviasi adalah akar kuadrat dari nilai varian
  3. Koefisien Variasi: Koefisien variasi memberikan informasi mengenai penyebaran segugus data yang berbeda, khususnya yang memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Koefisien variasi dihitung dengan cara membagi nilai standar deviasi sample dengan nilai rata-rata sampel. Semakin besar koefisien variasi, makin besar penyebaran data.
  4. Standar Skor: nilai z yang menunjukkan pada kita beberapa standar deviasi jarak sebuah pengamatan terhadap nilai rata-ratanya.

Minggu, 28 Agustus 2011

Missing data analysis dalam multivariat

Missing data atau missing value adalah informasi yang tidak tersedia untuk sebuah subyek (kasus). Dalam alat statistik,missing data adalah adanya sel-sel kosong pada satu atau beberapa variabel. missing data terjadi karena informasi untuk sesuatu tentang objek tidak diberikan,sulit dicari atau memang informasi teresbut tidak ada.

Missing data pada dasarnya tidak bermasalah bagi keseluruhan data,apalagi jika jumlahnya hanya sedikit namun jika presentase data yang hilang tersebut ckup besar, maka perlu dilakukan pengujian apakah data yang mengandung missing tersebut masih layak diproses lebih lanjut ataukah tidak.

Jika pada sebuah data ditemukan adanya missing data (value) dan data yang hilang(missing) tersebut terbukti bersifat random perlu dilakuakn berbagai treatment.Random disini berarti missing value yang terjadi tidak disengaja dan tidak mengacu keadaan tertentu.
Treatment yang dapat dilakukan adalah
  • membuang baris (kasus) yang mengandung misssing value,menghapus variabel(kolom) yang mengandung missing value
  • mengisi sel(data) yang missing dengan nilai tertentu yang dianggap bisa mendekati kenyataan sebenarnya jika data terisi.Cara mengisi data yang missing bisa bermacam-macam, dan yang populer adalah mengisi dengan rata-rata keseluruhan data.

Uji Data statistik Multivariat

Uji data pada statistik multivariat pada prinsipnya betujuan untuk memastikan bahwa metode multivariat itu bisa digunakan pada data tertentu sehingga hasil proses multivariat bisa diinterprestasi dengan cepat. Pengabaian uji data bisa berakibat biasnya kesimpulan yang diambil atau bahkan metode multivariat tidak bisa diproses.

Jenis pengujian data dalam multivariat adalah
  • Pengujian  adanya missing data.yakni menguji apakah data yang tidak lengkap/ ada data yang hilang akan mempengaruhi pengolahan data secara keseluruhan.
  • Pengujian adanya outliner (data yang sangat ekstrem) : pada banyak kasus,keberadaan data outliner akan mengganggu keseluruhan data,yang dapat mengakibatkan biasnya kesimpulan yang diambil.
  • Pengujian beberapa asumsi-asumsi metode-metode multivariat,seperti uji normalitas data,uji linieritas data dan sebagainya.
Sedangkan cara pengujian dapat dilakukan dengan cara:
  • menggunakan grafik,misalkan untuk menguji bentuk kenormalan,sebuah distribusi data,menguji sebaran dua variabel untuk korelasi dan sebagainya. Tampilan garfik cukup praktis dan memadai untuk menguji sejumlah data secara sekilas
  • Menggunakan alat uji statistik tertentu. Cara ini digunakan untuk tampilan grafik yang dianggap belum cukup,atau untuk melengkapi dan mempertajam hasil analisis