Minggu, 31 Juli 2011

indikator - indikator inflasi

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
  1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. [Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan Pusat Statistik www.bps.go.id]
  2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.

Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP deflator

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. 

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.

Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.

Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi).


Pengaturan dan pengawasan bank

Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia agar tercipta sistem perbankan yang sehat secara menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan meng-
gunakan 2 pendekatan yaitu:

1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision), yaitu pemantauan kepatuhan bank terhadap ketentuan-ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian. Pengawasan terhadap pemenuhan aspek kepatuhan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Pengawasan Bank berdasarkan Risiko.

2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision), yaitu Pengawasan Bank yang menggunakan strategi dan metodologi berdasarkan risiko yang memungkinkan pengawas Bank dapat mendeteksi risiko yang signifikan secara dini dan mengambil tindakan pengawasan yang sesuai dan tepat waktu.
Pengawasan/pemeriksaan Bank berdasarkan risiko dilakukan terhadap jenis-jenis risiko sebagai berikut:
Risiko Kredit : Risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya

Risiko Pasar : Risiko yang timbul karena adanya per-gerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan bank. Variabel pasar antara lain suku bunga dan nilai tukar.

Risiko Likuiditas : Risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo

Risiko Operasional : Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank

Risiko Hukum : Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat sahnya kontra.

Risiko Reputasi : Risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank

Risiko strategik: Risiko yang antara lain disebabkan penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurangnya reponsifnya bank terhadap perubahan eksternal

Risiko Kepatuhan : Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ke-tentuan lain yang berlaku

Perbankan

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankankegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluar-kan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA


:: Apa Itu Sistem Pembayaran (SP)?
Apa itu SP? SP adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Lantas, apa saja komponen dari SP? Sudah barang tentu harus ada alat pembayaran, ada mekanisme kliring hingga penyelesaian akhir (settlement). Nah, selain itu juga ada komponen lain seperti lembaga yang terlibat dalam menyelenggarakan sistem pembayaran. Termasuk dalam hal ini adalah bank, lembaga keuangan selain bank, lembaga bukan bank penyelenggara transfer dana, perusahaan switching bahkan hingga bank sentral (lihat Perkembangan).
:: Evolusi Alat Pembayaran
Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju. Kalau kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra moderen. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang.  Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (non cash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).
:: Alat Pembayaran Tunai 
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap jumlah uang beredar sebesar 43,3 persen.
Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.
Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).
:: Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Sebagai informasi, sistem BI-RTGS adalah muara seluruh penyelesaian transaksi keuangan di Indonesia.
Bisa dibayangkan, hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang AntarBank (PUAB), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2010, BI-RTGS melakukan transaksi sedikitnya Rp174,3 triliun per hari. Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik masing-masing nilai transaksinya hanya Rp8,8 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB.  
Melihat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional, sudah barang tentu harus dijaga kontinuitas dan stabilitasnya. Bila sesaat saja sistem BI-RTGS ini ngadat atau mengalami gangguan jelas akan sangat menganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. Hal itu belum memperhitungkan dampak material dan nonmaterial dari macetnya sistem BI-RTGS tadi. Untuk itulah BI sangat peduli menjaga stabilitas BI-RTGS yang dikategorikan sebagai Systemically Important Payment System (SIPS). SIPS  adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent).Adalah wajar saja apabila Bank Indonesia sangat peduli menjaga kestabilan SIPS dengan mengelola risiko, desain, kehandalan teknologi, jaringan pendukung dan aturan main dalam SIPS. Selain SIPS dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalam kategori SWIPS ini. BI  juga peduli dengan SWIPS karena sifat sistem yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Apabila  terjadi gangguan maka kepentingan masyarakat untuk melakukan pembayaran akan terganggu pula, termasuk kepercayaan terhadap sistem dan alat-alat pembayaran yang diproses dalam sistem.
Perlu diketahui bahwa BI bukan semata peduli akan terciptanya efisiensi dalam sistem pembayaran, tapi juga kesetaraan akses hingga ke urusan perlindungan konsumen. Yang dimaksud terciptanya sistem pembayaran, itu artinya memberi kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode pembayaran yang dapat diakses ke seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin. Sementara yang dimaksud dengan kesetaraan akses, BI akan memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Sedangkan aspek perlindungan konsumen dimaksudkan penyelenggara wajib mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam penyelenggaraan sistemnya. 
(sumber: Bank indonesia  )

Mengatasi sakit kepala tanpa obat

Pusing atau sakit kepala termasuk penyakit yang sering dirasakan oleh siapapun. Orang biasanya akan segera mengkomsumsi obat-obatan untuk meredakan sakit di kepalanya,tanpa disadari beberapa obat dapat menyebabkan efek samping seperti ketergantungan dan alergi
Cara mengobati sakit kepala tanpa obat:
1.Tidur,dengan tidur dapat meringankan sakit kepala dan menyegarkan tubuh kembali
2. Makan dan minum air mineral,dengan makan dan minum air akan membantu menstabilkan fungsi tubuh sedia kala,sehingga dapat meringankan sakit kepala
3. Minum teh hangat,ternyata ketika kita minum teh dapat meredakan sakit kepala(hal ini telah banyak dilakukan orang jika sakit kepala)
4. Mencari udara segara,dengan mencari udara segar dan sejuk ternyata dapat mengurangi ketegangan dikepala yang akhirnya meredakan sakit kepala.
Sakit kepala juga bisa terjadi akibat stres akibat banyak pikiran,jadi mencari udara segar untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan bisa juga lho.
5.Kalau yang ini,sering saya lakukan yaitu dengan menaruh kain lembab/kompres di dahi selama beberapa menit sambil berbaring.Lumayan dapat mengurangi ketegangan dikepala dan akhirnya meredakan sakit kepala
6. Gunakan air dingin,air dingin ditempelkan dibelakang telinga dan pangkal leher.
atau yang terakhir kompres dengan kantong es
selamat mencoba dan cepat sembuh

Cara murah dan mudah untuk mengobati kanker

Akhir -akhir ini daun sirsak dan buah sirsak menjadi terkenal dan sering dicari orang. Buah yang sangat langkah dipasar ini ternyata harganya lumayan lho per buah tapi ada juga yang jual kilogram,apalagi saat ini.Ternyata daun dan buahnya bermanfaat banget buat pengobatan kanker,siapa yang menduga ya buah yan terkenal dengan julukan nangka belanda ini memiliki manfaat yang begitu hebat dan patut diacungkan jempol. Ternyata cara pengolahannya yang gak susah lo.
Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan diminum selagi hangat setiap hari,  pagi atau sore hari selama 3-4 pekan. 

Pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk.  Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak  senyawa  dalam daun sirsak.

Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun.

Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan. Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.

Ekskresi sel kanker yang mati  bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.

 Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata.

Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.
Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 3 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin. Selamat MENCOBA!!!!!!!!!!!




.

Variabel

Variabel adalah simbol atau konsep yang diasumsikan seperangkat nilai.
Jenis-jenis variabel :
1. Variabel bebas (independent): Variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.Variabel ini merupakan variabel yang diukur,dimanipulasi,atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobsevasi.
2. Variabel terikat/tergantung(dependent variabel): variabel yang memberikan reaksi/respons jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
3. Variabel moderat (moderate variable):variabel bebas kedua yang sengaja dipilih peneliti untuk menentukan apakah munculnya variabel tersebut berpengaruh terhadap hubungan variabel bebas pertama dengan variabvel terikat.Variabel moderat ini merupakan variabel yang diukur,dimanipulasi
4. Variabel kontrol: variabel yang dikontrol peneliti untuk menetralisir pengaruh yang dapat menggangu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
5. Variabel perantara(intervening variable): variable yang bersifat hipotetikal,artinya secara konkret pengaruhnya tidak nyata,tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang sedang diteliti

Jenis - jenis Hipotesis

Hipotesis adalalah jawaban sementara dalam penelitian
Jenis -jenis hipotesis terdiri dari:
a. Hipotesis penelitian/kerja : merupakan anggapan peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Peneliti mengganggap hipotesis ini benar untuk kemudian dilakukan pengujian secara empiris dengan menggunakan data-data hasil penelitian.
b. Hipotesis operasional: yaitu hipotesis bersifat objektif dan netral, karena peneliti merumuskan hipotesis tidak hanya berdasarkan anggapan dasarnya,tetapi berdasarkan objektivitasnya.Hipotesis operasional berperan sebagai hipotesis pembanding untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian.
c. Hipotesis statistik: merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik,hipotesis yang didasarkan pada pengamataan peneliti terhadap populasi angka-angka

Sabtu, 30 Juli 2011

BI Rate

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan stance kebijakan moneter yang diadopsi oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia di setiap bulanan Rapat Dewan Gubernur . Hal ini diimplementasikan dalam operasi moneter Bank Indonesia dilakukan dengan cara pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.

Sasaran operasional kebijakan moneter tercermin dalam gerakan di Interbank Rate (O / N) Bermalam. Hal ini kemudian diharapkan bahwa bank suku bunga deposito akan melacak gerakan di tingkat antar bank, dengan suku bunga kredit perbankan yang mengikuti.
Sedangkan faktor lain dalam perekonomian juga diperhitungkan, Bank Indonesia biasanya akan menaikkan BI Rate jika inflasi di masa depan diperkirakan menjelang sasaran inflasi ditetapkan.Sebaliknya, Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate jika inflasi ke depan diperkirakan di bawah target inflasi

GALAKSI

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias, yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati.Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 [4] parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.


TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI
Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
•galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.
•galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%
•galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%
A.Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)
Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian :
a.pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
b.lingkaran yang membungkus pusat spiral
c.piringan dengan lengan spiral

macam-macam galaksi spiral :
1.Galaksi Bima Sakti
Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima sakti ini.
2. Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30 (garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.
3.Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
4.Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
5.Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.
6.Kabut Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.

B.Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
a.pusat roda
b.selubung yang membungkus pusat

C. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah nilai produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam masa satu tahun. Untuk menghitung pendapatan nasioanal adal 3 cara yaitu :  cara pengeluaran, cara produksi dan cara pendapatan.

·         Cara Pengeluaran
Adalah cara menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan masyarakat. Yang dihitung bukanlah setiap transaksi yang ada, akan tetapi transaksi-transaksi barang jadi (final goods) saja. Hal tersebut untu menghindari double accounting ( pencatatan ganda ). Dalam analisa makro, pelaku ekonomi ada 4 yakni : sektor rumah tangga, sector pengusaha, sektor pemerintah dan sektor luar negri.
Jadi, Pendapatan Nasional menurut cara pengeluaran yaitu menjumlahkan seluruh pengeluaran dari sektor rumah tangga, sector pengusaha, sector pemerintah dan luar negri dan nilai pendapatan nasional yang diperoleh adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP)

·         Cara Produksi
Pendapatan nasioanl dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilan oleh sector yang produktif seperti :
·         Pertanian, kehutanan, dan perikanan
·         Pertambanganan
·         Industri pengolahan (manufacturing)
·         Perusahan listrik, air dan gas
·         Industri bangunan
·         Pengangkutan dan pergudangan
·         Perdagangan
·         Bank, lembaga keuangan bukan bank dan real estate
·         Pemilikan rumah
·         Administrasi Negara dan pertahanan
·         Serta jasa-jasa lainnya
Pendapatan nasional yang di peroleh adalah Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Bruto/GDP). Dalam menghitung pendapatan nasional dengan cara ini adalah dengan menghitung nilai tambah (value added) saja, agar terhindar dari penghitungan ganda (double accounting).

·         Cara Pendapatan
Adalah menentukan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang di gunakan dalam memproduksi barang dan jasa
Jadi, yang dijumlahkan pendapatan para pekerja, pendapatan para pengusaha dan para pemilik modal. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh disebut dengan Pendapatan Nasional (National Income/NI).

   Jenis-jenis Pendapatan Nasioanal.
1)      Gross National Product (GNP)
GNP (Produk Nasional Bruto) ialah nilai seluruh produksi barang dan jasa yang di hasilkan oleh perekonomian suatu negara dalam satu tahun, termasuk produksi barang dan jasa yang di hasilkan oleh warga negara yang berada di luar negri. Sedangkan nilai produksi barang dan jasa yang di hasilkan oleh warga Negara asing yang berada di dalam negri tidak di masukan  dalam GNP. Adapun barang yang di hasilkan dapat berupa barang-barang konsumsi dan barang-barang modal.
2)      Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) adalah jumlah barang-barang konsumsi yang di hasilkan, di tambah barang-barang modal baru di samping barang-barang modal yang sudah ada.
Jadi NNP = GNP – barang modal untuk penggantian (replacement) dan         penyusutan (depreciation).
Atau
NNP = GNP – (replacement + deprciation)
3)      Net National Income (NNI)
Net National Income (NNI) adalah jumlah seluruh penerimaan factor produksi dalam waktu satu tahun.
Jadi NNI = NNP – pajak tidak langsung.
4)      Personal Income (PI)
Personal income (PI) adalah semua pendapatan termasuk pendapatan yang di peroleh tanpa melakukan pengorbanan yang di terima oleh penduduk suatu Negara. Jadi dalam personal income termasuk di dalamnya adalah pendapatan yang tidak tergolong kepada jenis pendapatan nasional.
Pada setiap tahun semua negara, terutama negara maju seperti Amerika Serikat banyak melakukan pengeluaran yang berupa pembayaran pindahan (tranfer payment) kepada berbagai golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan balas jasa atau pengorbanan. Transfer payment ini biasanya berupa bantuan-bantuan kepada para penganggur, uang pensiun, bantuan kepada panti asuhan, bea siswa, subsidi pemerintah dan lain-lain.
Karena mereka yang menerima berbagai jenis transfer payment ini bukan sebagai balas jasa atas ke ikut sertaan dalam proses produksi, maka jenis pendapatan ini tidak termasuk bagian dari pendapatan nasional.
Pendapatan masyarakat lainnya yang tidak termasuk bagian dari pendapatan nasional tetapi termasuk ke dalam pendapatan pribadi adalah bunga atas hutang negara dan bunga atas pinjaman untuk konsumsi.
Jadi PI = (NNI + Transfer Payment) – (Asuransi + Laba di tahan).
5)      Disposable Income (DI)
Pendapatan disposibel (disposable income) adalah pendapatan pribadi (personal income = PI) di kurangi pajak. Jadi pendapatan disposibel adalah pendapatan yang siap di belanjakan oleh penerimanya untuk membeli berbagai keperluan berupa barang dan jasa yang mereka inginkan. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposibel di gunakan untuk tujuan konsumsi, tetapi sebagian di tabung, dan sebagian lagi di gunakan untuk membayar bunga atas pinjaman.
Jadi Disposible Income (DI) = Personal Income – Pajak langsung.

Jenis-jenis penelitian

Pada dasarnya dikenal tiga bentuk penelitian yaitu:
  1. Penelitian eksploratif
  2. Penelitian pengembangan
  3. Penelitian verifikatif 
Pada saat saya kuliah metodologi penelitian bisnis,dosen saya mengatakan penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan mencari atau merumuskan masalah-masalah dari suatu fenomena.Penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori dari masalah-maslah suatu fenomena yang dihubungkan dengan teori-teori dari suatu ilmu tertentu untuk memecahkan masalah secara rasional sedangkan penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data empiris.
Maka dengan demikian dapat kita lihat bahwa penelitian verifikatif bertujuan menguji kausalitas variabel-variabelnya,sedangkan penelitian eksploratif mencari hubungan antara variabel-variabelnya.dan penelitian pengembangan kadang-kadang mengarah kepada hubungan tetapi pada umumnya masih bersifat menduga-duga.

Penelitian juga dapat diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:
  1. Penelitian berdasarkan tujuan
  2. Penelitian berdasarkan metode
  3. Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi
  4. Penelitian berdasarkan analisis
  5. Penelitian berdasarkan jenis data
1.Penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian dasar/murni : penelitian  yang bertujuan untuk mengembangkan teori atau mengembangkan ilmu
b. Penelitian terapan: penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam      pemecahan masalah,dengan tujuan menerapkan,menguji dan mengevaluasi kemampuan sebuah teori dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
2. Penelitian berdasarkan metode
a. Penelitian ex post facto: penelitian yang dilakukan untuk meneliti sebuah peristiwa yang telah terjadi,untuk kemudian menurut kejadian tersebut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut.
b. Penelitian eksperimen: penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain yang terkontrol secara ketat.
c. Penelitian kualitatif: penelitian yang digunakan untuk meneliti objek alamiah dan peneliti sebagai instrumen kunci.
d. Penelitian survey : penelitian yang dilakukan pada ukuran populasi besar maupun kecil dimana dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah pengamatan.
e. Penelitian kebijakan : penelitian terhadap masalah sosial yang mendasar sehingga mampu mengajukan hasil penelitian tersebut kepada pengambil keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
f. Penelitian sejarah: penelitian terhadap masalah-maslah yang berkaitan dengan fenomena masa lalu.
g. Penelitian studi kasus: penelitian secara mendalam mengenai subjek tertentu dan memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek tertentu.
3. Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi
a. Penelitian deskriptif: Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,baik satu variabel atau lebih(independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
b. Penelitian komparatif:  Penelitian yang bersifat membandingkan,variabel mandiri dengan beberapa sampel atau dalam waktu yang berbeda.
c. Penelitian asosiatif: penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Oke,sampai sini dulu,capek eui ketiknya,for my teacher metodologi penelitian bisnis.ABRIGADO!!!!( thanks)

Data dalam penelitian

Data dapat diartikan sebagai kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan yang merupakan hasil pengamatan, pengukuran, atau pencacahan terhadap karakteristik atau sifat dari obyek yang dapat berfungsi untuk membedakan obyek yang satu dengan lainnya pada sifat yang sama.
Macam-macam data:
1. Data berdasarkan sifat :
a) Data kualitatif
Data yang sifatnya hanya menggolongkan saja.Termasuk dalam klasifikasi data tipe ini adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal.
b) Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka. Termasuk dalam klasifikasi data tipe ini adalah data yang berskala ukur      interval dan rasio.
2. Data berdasarkan sifat kekontinyuannya :
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data hasil pengamatan yang hanya menempati angka - angka tertentu pada sebuah garis.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang menempati seluruh angka pada sebuah garis.
3.Data berdasarkan sumber :
a. Data Internal
Data internal adalah data yang didapat dari dalam perusahaan.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar organisasi. Data eksternal itu sendiri terbagi atas dua bagian, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh
dari hasil wawancara atau kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan.